Sabtu, 20 Maret 2010

buat judul



yah, antara kebahagian dan luka. mungkin itu yang terpadu. papa dan vidi. hem...tidak begitu menarik. tapi dengan melihat idola saya itu saya merasaa dunia ini masih penting untuk saya berpijak. look to my father. dia lemah tak punya daya untuk mengenang masa indahnya sekali pun dan saya masih bisa bersenang ria berfoto dengan idola saya itu.


"pa, kemarin saya foto sama vidi. tau gak". papa cuma nggelengin kepala. coba kalo memorinya masih berfungsi. pasti dia tau siapa vidi. sayang sekali. menengoknya saya berharap suatu saat dia bisa sembuh dari rapuhnya. dan mengajak saya ke tempat terakhir dia bekerja. bandung.. yah... semoga saja bisa mampir ke jakarta. cari vidi lagi. ampun deh, belum puas kemarin foto-foto sama vidi. pengen banyak ngobrol . dan vidi itu saya sempat punya singkatan tentang vidi. vista dan dedi. yup, sih dedi, cimon saya. hahaha...cuma bisa ngakak. kenapa saya harus bertemu dia lagi walau hanya lewat sosial network. membuat saya semakin kangen dengan merauke.


mama pernah bilang "dulu waktu papa muda. papa juga sempat foto sama artis ,vis". jadi kesimpulannya emang saya ini turunan dari papa. bisa foto sama artis, terkenal baik, bakal jadi orang yang paling ramah dan sayang sama keluarga tapi di masa tua akan STROKE .kayak papa banget.ha? saya shock sendiri. aduh, yang terakhir itu yang horor. bakal stroke dan gak ingat dengan masa muda yang indah. aduh...gimana caranya ya biar gak stroke? ya jangan jadi orang munafik lah. papa mungkin munafik makanya di hukum sama ALLAH. tapi bagaimana pun dia papa yang ku sayang.


pernah saya dengar vidi pengen nyanyi terbaik untukmu by ada band sama pak presiden. wah...itu kan .lagu kesenangan saya. "Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya...". mengenang papa mungkin cuma bisa lewat lagu itu. lagu yang benear-benar bisa membawa saya kembali ke masa kecil saya dimana papa selalu sayang sama saya dibanding kaka dan adik. karna memang mungkin saya mendapat perlakuan berbeda dari mama.


sekarang papa cuma bisa duduk di kursi roda, ditanya tentang vidi gak tau di tanya judul skripsi juga cuma bisa bengong. aduh...coba kalau papa masih sehat, masih pintar masih bisa saya andalkan. pasti saya tidak akan sepayah sekarang ini.hemmm


dan saya tanya tante lala, "tante, tante besba itu guru ya? guru apa". alhamdulillah lewat sosial network pertanyaan saya di jawab. suka deh sama tante lala,"yes, guru piano". waw...pantes aja vidi jago maen piano. tapi kok kalau perform sama the cimot gak pernah ngiringi sama piano ya? gak apa. mungkin tunggu saat yang paling tepat. nah...dari sini saya berfikir. ada hubungan psikologis gak ya, antara siswa yang ikut les piano dengan yang tidak ikut dalam pembelajaran matematik. nyambungnya kesini, piano kan musik dengan not yang mengingat dan merasakan dengan abstrak. seperti angka matematika yang abstrak. iya gak sih...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar